Memastikan bahwa setiap
anak mendapatkan pendidikan dasar yang baik dan mendapatkan pengetahuan,
keterampilan, dan kualifikasi yang menjadi bekal untuk meraih kesuksesan di
masa depan adalah kewajiban Negara. Hal ini pula yang disadari oleh Negara
Belanda. Misi yang diusung oleh Departemen Pendidikan, Budaya, dan
Sains atau dalam bahasa Belanda disebut Ministerie van Onderwijs, Cultuur en Wetenschappen (OCW) adalah “mewujudkan bangsa
Belanda yang cerdas, mampu, dan kreatif” menjelaskan pentingnya hal tersebut. Misi ini tentu saja masuk akal, karena perubahan
lingkungan global akan mempersyaratkan kreativitas dan adaptibilitas yang tak
terhingga. Tantangan bagi sistem pendidikan adalah jelas, bahwa pendidikan
harus dipersiapkan bagi setiap anak agar mereka dapat sukses dalam hidup,
mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman yang lebih luas yang
mereka perlukan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Kemampuan
mengantisipasi masa depan dengan berbagai alternatif untuk mengatasi
permasalahannya menjadi sangat penting untuk diperhatikan dalam proses
pengasuhan dan pendidikan anak. Situasi ini tidak hanya merupakan masalah
keluarga, melainkan juga seluruh pendukung proses pendidikan anak, yaitu
masyarakat, bangsa dan negara, dan sekolah sebagai salah satu wadah anak
menimba ilmu. Insititusi pendidikan memiliki tanggung jawab dalam
mendidik siswa untuk menjadi warga negara dan pemimpin yang bertanggung jawab
yang mempergunakan pendidikan dan pengalaman hidup mereka untuk mensupport perkembangan yang baik. Tak
terkecuali anak yang tergolong memiliki kebutuhan khusus atau special needs.
Lazimnya negara
maju lainnya berkaitan dengan pendidikan, Belanda pun berusaha untuk
menghilangkan diskriminasi dalam bentuk apapun sehingga anak dengan kebutuhan
khusus (meskipun dalam tingkat yang serius) berhak untuk mengenyam pendidikan
dengan level dan kualitas yang sama seperti halnya yang diberikan kepada anak
yang memiliki pertumbuhan yang normal. Selanjutnya, pemerintah Belanda pun
berusaha untuk menerapkan aturan yang sama dalam hal pemerataan kesempatan
dalam bidang pekerjaan. Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap hal ini,
pemerintah Belanda mempersiapkan semua unsur terkait untuk menunjang pemenuhan
pendidikan siswa berkebutuhan khusus ini. Pemerintah pusat dan lokal di Belanda
menyediakan support system yang
bertujuan membantu orangtua dan siswa berkebutuhan khusus ini, misalnya
menyediakan informasi yang dibutuhkan baik di bidang pendidikan formal,
informal, maupun pekerjaan.
Untuk pendidikan
bagi siswa berkebutuhan khusus ini sendiri, pemerintah pusat mendirikan sekolah
khusus yang pada esensinya setara dengan sekolah umum. Segala hal yang
berkaitan dengan kebutuhan pendidikan siswa khusus ini benar-benar
diperhatikan, misalnya dari segi penyediaan tempat, transportasi, sistem
pengajaran, maupun para pengajarnya sendiri. Segala informasi mengenai
sekolah-sekolah tersebut dapat diakses dengan mudah bagi siapa saja yang
membutuhkan, termasuk konsultasi mengenai assesment
dan jalur pendidikan yang sebaiknya ditempuh. Hal ini tentu saja sangat
memudahkan bagi orangtua maupun pihak-pihak yang membutuhkan. Hebatnya, pemerintah
Belanda pun mulai memikirkan penyediaan pendidikan bagi siswa internasional
yang berkebutuhan khusus. Meskipun masih menjadi perdebatan apakah siswa
tersebut perlu atau tidak untuk tetap bersekolah di sekolah internasional dengan
opsi penyediaan bidang kebutuhan khusus di sekolah tersebut. Tentu saja hal ini
dapat membantu siswa yang memiliki learning
disorder, seperti disleksia, atau mengalami masalah konsentrasi,
seperti ADD dan ADHD.
Selain
penyediaan fasilitas yang benar-benar diperhatikan, unsur guru dan manajemen
sekolah yang memegang peranan penting pun mendapatkan prioritas. Pemerintah Belanda
benar-benar berinvestasi untuk meningkatkab pelatihan bagi guru, gaji, dan
prospek karir. Guru diberikan kesempatan untuk megembangkan diri bahkan
diberikan kesempatan untuk mengejar pendidikan sampai bergelar PhD. Pemerintah pun
berusaha untuk meningkatkan jumlah guru yang memegang gelar master. Hal ini
disadari penting karena peningkatan program pelatihan tentu saja bisa
mempermudah guru mencapai standar kualitas yang dipersyaratkan. Kesejahteraan guru
pun sangat diperhatikan. Pemerintah berusahan meningatkan gaji guru, misalnya
mendorong sekolah untuk memberikan bonus bagi guru yang berprestasi. Sehingga guru
pun akan semakin berusaha mengembangkan kualitas diri mereka, utamanya dalam
mendidik anak-anak tersebut.
Melihat
persiapan atau proses yang sedang dijalani oleh pemerintah Belanda dalam bidang
pendidikan demi mempersiapkan masa depan bangsa yang berkualitas, tentu hal
tersebut patut untuk ditiru. Semua hal yang berkaitan langsung maupun aspek
penunjang, benar-benar diperhatikan dan mendapatkan pengawasan dalam
pelaksanaannya. Lalu bagaimana dengan pendidikan di Indonesia? Ketika jangankan
anak berkebutuhan khusus, anak normal pun masih banyak yang kesulitan untuk
mendapatkan pendidikan yang layak. Kapan fasilitas pendidikan benar-benar
diperhatikan, sementara banyak siswa yang masih belajar di sekolah beratapkan
kayu lapuk? Bagaimana cara guru mengembangkan keterampilan dan pengetahuan
mereka secara lebih jika waktu luang
mereka habis untuk mencari uang tambahan akibat gaji yang tidak menunjang?
Kapan Indonesia akan benar-benar menyadari dan mengambil langkah yang nyata demi
masa depan bangsa yang lebih baik? Karena bagaimanapun, kelangsungan Negara Indonesia
berada di tangan anak-anak ini, apakah ia yang memiliki pertumbuhan yang normal
maupuan maupun yang memiliki predikat berkebutuhan khusus.
------------
No comments:
Post a Comment