Surat untuk Pasukan Ngeblog FF

image source pinterest

Dear Masmin, Yumin, dan Pasukan Ngeblog FF

Begini…Jujur, aku cinta kalian berdua (dan "Pasukan ngeblog juga). Lucu bukan, padahal kita sama sekali belum pernah bertatap muka. Namun aku merasa terkoneksi dengan kalian semua di linimasa. Mungkin kehangatan hati kalianlah yang membuat aku merasa tidak sungkan bertegur sapa. Dan sekali lagi, terima kasih untuk itu. Sampai saat ini aku hanya bisa berpikir dan mengira tentang siapa dan bagaimana rupa kalian berdua dan juga teman-teman pasukan ngeblog yang lainnya. Namun seolah-olah kalian semua adalah orang-orang yang  telah ada dalam pikiranku sebagai orang yang telah aku kenal semenjak lama. 

Aku adalah orang yang beruntung dipertemukan dengan kalian. Mungkin jika saat itu aku hanya diam dan tidak tergerak menantang diri untuk mengikuti proyek menulis FF, aku hanya menjadi sekadar penikmat tulisan saja. Padahal pengalaman pribadi adalah salah satu guru terbaik untuk belajar lebih baik selain mengamati, bukan? Aku suka tantangan yang diberikan yang menstimulasi otak memikirkan alur dan para tokoh imajiner dalam cerita. Jika sudah berhasil membuat suatu  kisah, rasa girangnya tak terkira. Meski harus diakui, masih banyak sekali yang harus diperbaiki. Namun bagaimana kita bisa tahu apa yang harus kita perbaiki jika tidak ada sesuatu yang mesti kita evaluasi? 

Dear Masmin, Yumin, dan Pasukan Ngeblog FF

Kita sudah melalui beberapa proyek bersama. Tidak peduli apa yang telah terjadi, aku selalu ingat semua kesenangan dan kenangan yang  telah kita buat. Tanpa kalian sadari, kalian semua telah membantuku meningkatkan kepercayaan diri dalam menulis selama satu tahun ini. Dan aku akan selamanya berterima kasih untuk itu. Kalian semua orang-orang hebat. Dan aku berharap suatu hari nanti kita bisa bertatap muka, berpetualang bersama, melakukan perjalanan yang menyenangkan, menulis cerita bersama-sama, dan siapa tahu kita bisa menjadi sahabat selamanya. Ya, tentu itu akan sangat menyenangkan, bukan?

Terima kasih telah mendorong aku dan melakukan afirmasi bahwa kita semua bisa menulis jika kita benar-benar mau melakukannya. Terima kasih untuk tidak menghakimi ketika aku mungkin melakukan sesuatu yang sangat bodoh dalam proses menulis. Terima kasih untuk semua komentar yang melecut aku untuk menulis lebih baik lagi. Terima kasih untuk selalu bersikap jujur. Kalian semua luar biasa.

Oh, aku tidak pandai dalam hal-hal sentimental, jadi sekian saja suratku ini. Dan semoga masih mau mengajak aku untuk mengikuti proyek-proyek menulis selanjutnya. Aku tunggu undangannya.

Peluk hangat,

Bety Sanjaya

--
Surat ini untuk kalian:
Masmin @momo_DM
Yumin @WangiMS
Para anggota pasukan: - @adit_adit – @iipche – @_raraa – @ilestariw – @danissyamra – @plut0saurus – @jecii – @nunoorange – @TaufanSamudra – @irfanaulia – @ara_damiril – @tdsamudra – @hauranazhifa – @shantyadhitya – @naztaaa – @sinyaak – @auliaully – @rulachubby – @desikly – @SyahwiSyahwi – @PsstBee – @Ryana_Maryana – @sihijau – @HemanonaV – @idrchi – @aa_muizz – @acturindra – @MeyDM – @DatuDwija – @Rohmah_ – @ChiThut – @wulanparker – @ManDewi – @mishavira – @wittata – @noichil – @OdetRahma – @WahyuSN – @sweetdonath – @anissarizki – @aiyuubunda – @aiyuum – @riniebee – @mazaya_LH – @desvianwulan – @RuriOnline – @nonagarfield – @ichandfay - @TengkuAR
Dan teman-teman lainnya yang mungkin terlewat. Kalian semua hebat.