Aku bisa menjadi siapapun, kapanpun.
Dalam hitungan menit aku bisa berganti peran, tanpa paksaan. Akulah pelakon.
Akulah produser. Akulah sutradara.
Minggu lalu aku menjadi Bonaparte.
Dua hari kemudian aku menjadi Genghis Khan. Kemarin aku menjadi Chopin. Tak
membutuhkan banyak properti. Imajiku teramat liar untuk membuat semua tampak
nyata.
Hari ini spesial, aku menjadi
Hitler. Ya, Hitler yang itu. Luar biasa bukan? Kau harus tahu rencanaku untuk
adegan Auschwitz. Panggung kusulap jadi ladang pembantaian. Mengagumkan!
Ayah tiriku dan selingkuhannya menjadi
peran pembantu. Akting mereka sungguh nyata. Menangis, melolong, terkencing-kencing.
Sayang, kau melewatkan adegan
terbaik. Saat api Auschwitz mulai melumat tubuh mereka.
--
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
No comments:
Post a Comment