“Lo bisa tahu jodoh lo melalui ampas kopi.” Jarod, sahabatku, menghampiri sembari mengangsurkan secangkir kopi hitam yang
mengepul.
“How come? Yang gue tahu,
ampas kopi bisa bercerita garis nasib seseorang.”
“Dare to know? Drink it slowly.” Jarod menatapku sungguh-sungguh.
Aku
mengernyit. Tanpa disuruh, aku pasti meminumnya. Jarod tahu aku menyukai kopi.
Melihatnya begitu serius, aku penasaran.
“Easy.” Jarod melihat ketidaksabaranku menyeruput.
Perlahan
kopi dalam cangkir surut. Sebentar lagi aku akan melihat ampasnya.
Aku
tercekat, ada benda selain ampas kopi menyentuh bibirku. Kujauhkan cangkir dan
melihat ke dalamnya. Sesuatu tertahan di sana. Berbentuk lingkaran seukuran
jari berwarna kemilau.
“Marry me, Hans?”
---
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
No comments:
Post a Comment