Ritualnya selalu begitu. Setiap
pukul sebelas malam aku kembali merasakan lapar. Ia menghampiriku dalam
tingkatan yang sangat. “Makanlah. Jangan sampai tubuhmu seperti kurcaci teman Snow
White,” ucap mama manakala perutku
berbunyi.
Aku melihat keluar jendela.
Langit semakin gelap. Jam sudah berdentang sebelas kali dan mama belum juga
pulang. Kali ini aku harus mengambil makananku sendiri.
Perlahan aku menuju dapur. Tidak
kupedulikan ruangan yang temaram. Di atas meja harum daging menggugah
selera. Makanan apa yang tersisa malam ini? Aku
mereka-reka.
Tiba-tiba ada benda yang menjepit
tubuhku. Sakit sekali.
“Dasar tikus pencuri!”
Tubuhku terjatuh menimpa seonggok
daging. Harumnya mengingatkanku pada sesuatu.
Mama.
---
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
Keren. T.T
ReplyDeleteMakasih. :))
Delete