Beberapa hari ini aku demam. Suhuku tinggi, namun aku menggigil.
Hampir sepanjang hari aku terjaga. Menggerakkan badan ke segala arah, tak jua
kutemukan posisi nyaman.
“Wajar, kau sedang mengandung.” Bulan menenangkan.
“Tapi ini sangat menyiksa!” Aku mengaduh.
“Coba minum ini. Mungkin bisa meredakan demammu.” Bintang,
adik kembar Bulan, mengangsurkan puyer.
Belum juga aku sempat meminumnya, perutku mendadak sakit
sekali.
“Ah, mungkin sudah waktumu melahirkan!” Mereka heboh.
Kontraksi berlangsung semakin sering dan cepat. Sesuatu memaksa
keluar dari perutku. Rasanya perutku akan meledak. Tak tahan, aku menjerit.
“Akh!!!”
Lalu silau.
--
Terdengar riuh dari bawah langit.
“Kiamat! Kiamat! Lihat, Matahari jadi dua!”
***
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
Idenya kece. Setidaknya, aku nggak kepikiran untuk bikin cerita kayak gini. :))
ReplyDeleteWah dibaca the famous ManDewi. Terima kasih sudah mampir. :))
Delete