source pinterest |
Karena sesungguhnya aku merindumu,
lagi dan lagi. Meski itu membuatku sakit. Kamu hanya tidak tahu.
Karena sesungguhnya selalu
terselip namamu dalam doaku, melebihi keperdulian pada diriku sendiri. Kamu
hanya tidak tahu.
Karena sesungguhnya selalu ada air
mata yang jatuh tanpa sengaja setiap kali aku mengingat tentang kita. Kamu
hanya tidak tahu.
Karena sesungguhnya ada rasa
nyeri yang pindah ke hati dibalik "Aku akan baik-baik saja" yang
kuucapkan dalam doa. Kamu hanya tidak tahu.
Karena sesungguhnya ketika kamu
membaca ini, dapat dipastikan aku sedang tersenyum dan kesekian kalinya menguatkan
diriku kembali. Kamu hanya tidak tahu.
Ah, Anakku. Karena apapun yang
terjadi, sesungguhnya aku adalah ibu yang menyintaimu. Kamu hanya tidak mau tahu.
No comments:
Post a Comment