Source : google.com |
Tempat
tinggalku unik. Meski sempit dan membatasi gerak, namun penuh kehangatan.
Sampai saat ini aku merasa nyaman, setidaknya sebelum tubuhku benar-benar
membesar.
Tempat
tinggalku unik. Aku tak perlu repot mencari makanan saat lapar. Aku tinggal
menendang-nendang, makanan bahkan minuman segera mengalir melalui saluran.
Sudah
kubilang tempat tinggalku unik? Saking uniknya, hanya dia yang terpilih yang
bisa menghuni. Untuk mendapatkannya aku harus bersaing terlebih dahulu. Untuk itu
aku akan mempertahankan keberadaanku di tempat tinggal yang sempit ini.
Oh,
aku mendengar isak tangis seorang wanita karena bentakan seorang pria. Katanya,
aku harus dikeluarkan dari tempat tinggalku sekarang. Aku takut. Sejurus
kemudian aku merasakan kesakitan. Lalu kedinginan.
Jamban.
Kata wanita ini hanya sementara. Semoga.
Jamban.
Kata wanita ini hanya sementara. Semoga.
--
File under: Jamban
#111Kata
No comments:
Post a Comment