Friday, October 14, 2011

10 HAL YANG SEBAIKNYA DIKETAHUI ORANG DEWASA


Beberapa dari kita tidak berhenti patah hati saat melewati masa remaja. Dan beberapa dari kita juga tidak berhenti patah hati ketika melewati masa menopause. Perhatikan itu. 

Ketika kita berkata, “Oh rekan kerjaku sudah seperti keluarga,” kita gak mesti mengartikannya in a nice way. Well, keluarga pun ada yang saling “memakan” bukan?

Berlaku baik pada orang lain – meskipun secara spiritual dan emosional memberi kepuasaan pada diri kita – sesungguhnya hanya memberi satu jaminan saja : bahwa orang tersebut akan kembali “menuntut” kita untuk kembali bersikap baik pada mereka. Dan ini tidak berarti bahwa mereka juga akan berlaku baik pada kita.

Sangat sedikit mantan yang dapat tetap berteman setelah “break-up”, kecuali ada keinginan terselubung dari salah satu pihak untuk menjadi sepasang kekasih lagi.

Apa yang tampak seperti ekspresi senang mungkin tidak selalu persis begitu; ingat bahwa kucing mendengkur bahkan ketika mereka gugup. Perhatikan topengnya!

Setiap orang yang mau menerima second-best sebenarnya menyadari, bahwa sesungguhnya si second-best ini tidak cukup baik. Apakah si second-best ini dalam percintaan, pekerjaan atau bahkan dalam ekspektasi. Jika kamu meyakinkan dirimu sendiri bahwa apa yang kamu miliki saat ini adalah apa yang kamu inginkan padahal sebenarnya tidak, sesungguhnya berhati-hatilah.

Hanya karena kamu dapat melakukan sesuatu dengan baik, bukan berarti kamu harus melakukannya lho. Gak semua hal harus kamu eksplorasi dan lakukan. Stay focus!

Lelaki bukan satu-satunya pihak yang mengagumi fisik dari seorang lawan jenis yang berusia 19 tahunan. Wanita juga. Biasanya wanita akan langsung berkata, “Oh, dia pasti cocok untuk jadi keponakan aku”, sebagai yah semacam maksud terselubung. 

Semua orang berharap bahwa sesuatu yang menakjubkan akan muncul di folder MASUK, entahkah itu dalam email, inbox, DM, atau BBM. Yah, bisa jadi tawaran pekerjaan lain yang menggiurkan, atau bahkan berita dari seseorang yang didambakan.

Kadang kita berpikir bahwa kita tidak tertidur (ketika kita setengah mendengarkan percakapan orang di sebelah saat sedang menutup mata atau saat sedang mendangarkan lagu dan berusaha relaks beberapa menit saja). Satu bagian kepalamu bersumpah bahwa kamu terjaga, padahal sesungguhnya kita “hilang entah kemana?” Divided attention skill is decreasing, people!

No comments:

Post a Comment