Tuesday, April 19, 2011

Information Processing in LD


Learning Disability atau kesulitan belajar merujuk pada suatu kelompok heterogen dari berbagai kelainan (disorder) yang dimanifestasikan  dalamkesulitan mendengarkan  yang signifikan, berbicara, mambaca, menulis, berpikir logis, dan kemampuan matematis (The National joint Committee for Learning Disabilities).
Kesulitan belajar bukan merupakan indikasi dari taraf kecerdasan yang rendah. Orang-orang yang mengalami kesulitan belajar kadangkala memiliki kesulitan untuk mengoptimalisasikan potensi intelektual mereka karena adanya gangguan dalam satu atau lebih proses dalam pengolahan informasi di otak. Saat diberi tes  kecerdasan, orang yang mengalami kesulitan blajar umumnya memiliki taraf kecerdasan yang rata-rata atau di atas rata-rata. Namun biasanya terdapat gap yang besar antara potensi kecerdasan mereka dan prestasi yang mereka dapatkan di sekolah.

Thursday, April 14, 2011

Dsylksia : Pt 1

Dyslexia (dibaca: dis-lek-see-ah) adalah salah satu bentuk learning disability. Seseorang yang disebut learning disabled memiliki masalah dalam memproses /kata atau angka. Ada beberpa jenis learning disabilities; dyslexia sendiri digunakan untuk menyebut seseorang yang memiliki kesulitan dalam belajar membaca, meskipun mereka cukup pandai dan termotivasi untuk belajar. Kata dyslexia berasal dari 2 suku kata dari bahasa Yunani, dys, yang berarti abnormal atau cacat, dan lexis, mengacu pada bahasa atau kata.
Dyslexia bukanlah penyakit. Melainkan suatu kondisi yang sudah ada semenjak lahir, dan biasanya merupakan keturunan dalam keluarga. Orang dengan dyslexia bukannya bodoh atau malas. Kebanyakan memiliki kecerdasan pada taraf rata-rata bahkan di atas rata-rata, dan mereka berjuang keras untuk mengatasi keadaan tersebut. Membaca merupakan tahapan yang terjadi secara berurutan dalam satu rangkaian:
  1. Memahami bagaimana bunyi membentuk huruf dan kata.
  2. Fokus pada tanda yang tercetak (baik itu huruf dan kata).
  3. Mengkoneksikan bunyi dengan huruf.
  4. Memadukan bunyi huruf ke dalam kata.
  5. Mengontrol pergerakan mata.
  6. Membangun image dan idea.
  7. Membandingkan ide baru dengan apa yang sudah diketahui.
  8. Menyimpan ide tersebut dalam memory.
Seseorang yang dyslexia berjuang pada tahapan-tahapan awal, sehingga membuat tahapan yang berikutnya menjadi lebih sulit bagi mereka. Keadaan ini membuat usaha mereka untuk membaca dan mengatasi dyslexia membuat otak mereka cepat merasa lelah.

Apa Penyebab Dyslexia?