Friday, September 30, 2011

Aku ingin jadi ARKEOLOG!!!

Karena hidup kanak-kanak sesungguhnya hanyalah senda gurau.
Adalah sekolah dan ambisi orang dewasa yang menyebabkannya menjadi serius.

Waktu kecil saya kerap sebal ketika di tanya oleh orang dewasa, “Mau jadi apa nanti kalau sudah besar? Jadi dokter aja ya?”
Aku pasang wajah tersenyum, menggeleng, lalu berteriak, “Mengapa semua anak kecil tampak harus memilih menjadi dokter? Aku ingin jadi ARKEOLOG!” dalam hati.

Kata mereka, “Kamu kan pinter, jadi dokter aja. Dokter hebat loh. Bisa nolong orang, keren, banyak duitnya lagi.”
Aku saat itu tetap tersenyum, lalu berteriak, “Hey, it is so NOT ME! I am not an ordinary child who willing to die to be a doctor someday like adults say so to them. Emang selain dokter gak bisa ya menjadi seseorang yang hebat, bisa menolong orang, keren, banyak duitnya lagi?” tetap dalam hati.

Well, don’t get me wrong. Aku bukan antipati terhadap profesi ini. Banyak teman atau sahabat yang menjadi dokter, dan tetap aku apresiasi.
Jika dokter yang dimaksud adalah ia yang rela turun ke daerah minor marginal, rela dibayar pakai pete, bebek, beras, atau bahkan salam tempel cap “hatur nuhun kasep geulis bageur” dan diangap saudara, then I would say, “SALUTE!”.
Just a thought.

No comments:

Post a Comment