Thursday, March 13, 2014

Sepuluh

Media preview
sketch : my own collection



Dia seperti gadis kebanyakan. Bertubuh kurus dengan dua kaki yang menjulang. Rambut panjangnya diikat ekor kuda, semakin mengukuhkan tirus wajahnya dengan tulang pipi yang menonjol. Tak ada lesung pipit atau tahi lalat yang bisa mempermanis bibirnya yang tipis dan hidungnya yang tak mancung namun tak juga pesek. Tapi mengapa aku begitu menikmati berlama-lama menatapnya yang tidak istimewa?  

--

Ternyata menatap lekat-lekat pada dia yang sedang menyelami hamparan buku di atas meja selama hampir satu jam tak semerta membuat jawaban atas pertanyaanku muncul ke permukaan. Aku mendengus, tak biasanya aku gagal memecahkan persoalan.

“Sudah mau pulang?” Ia mengalihkan pandangannya dari buku dan tersenyum padaku yang sedang terang-terangan menatapnya. Tatapan yang selalu sama. Untuk beberapa detik tubuhku menegang, merasakan ritual sensasi sebelum tenggelam lebih dalam.

Gotcha! Akhirnya kutemukan jawabannya.

--

Kembali aku menyetel lensa okuler. Seharusnya ada sembilan. Kornea, pupil, lensa, iris, sclera, vitreous, retina, koroid, dan makula. Lalu mengapa kutemukan satu lapisan lagi di belakang retina matanya dengan namaku di dalamnya?

--
161 Kata
ditulis untuk @bookaholicfund











No comments:

Post a Comment