Friday, March 21, 2014

Pulang Yang Tak Sama



Media preview
sketch: koleksi pribadi

Mengenai kamu,
Ada banyak perkara yang luput dari pemahamanku
Mengenai sorot mata nir cahayamu
Mengenai senyum yang kini enggan berdiam di lengkung garis bibirmu
Mengenai tunduk kepalamu dan ibu bumi yang begitu intim bercumbu.

Entah... apakah ini mengenai otakku
Yang terlalu banal untuk mampu memahami suratan takdirku
Ataukah sel abu-abu kepalaku
Tak daya mengurai seutuhnya benang-benang resahmu
Bahagiamu, Sayang, tak lagi memadati sumsum tulang belakangku.

Mengenai kita,
Kini ada pulang yang tak lagi sama
Kini ada rumah yang nyata berbeda.

Mengenai aku,
Adalah senyata-nyatanya pilu
Saat pijakan kita, tak lagi satu.

Maka kupinta,
Saat jemari tak lagi menemui muaranya
Lipatlah jarakd antara kita alam sebaik-baiknya doa
Dan percayalah
Pilu ini bukan nestapa yang baka.
***
(Bandung, 21 Maret 2014)

No comments:

Post a Comment