Friday, May 4, 2012

BELANDA (BERSIAP MEWUJUDKAN) BANGSA YANG CERDAS, MAMPU, DAN KREATIF


Memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pendidikan dasar yang baik dan mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan kualifikasi yang menjadi bekal untuk meraih kesuksesan di masa depan adalah kewajiban Negara. Hal ini pula yang disadari oleh Negara Belanda. Misi yang diusung oleh Departemen Pendidikan, Budaya, dan Sains atau dalam bahasa Belanda disebut Ministerie van Onderwijs, Cultuur en Wetenschappen (OCW) adalah “mewujudkan bangsa Belanda yang cerdas, mampu, dan kreatif” menjelaskan pentingnya hal tersebut. Misi ini tentu saja masuk akal, karena perubahan lingkungan global akan mempersyaratkan kreativitas dan adaptibilitas yang tak terhingga. Tantangan bagi sistem pendidikan adalah jelas, bahwa pendidikan harus dipersiapkan bagi setiap anak agar mereka dapat sukses dalam hidup, mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman yang lebih luas yang mereka perlukan untuk menghadapi tantangan masa depan. 

Kemampuan mengantisipasi masa depan dengan berbagai alternatif untuk mengatasi permasalahannya menjadi sangat penting untuk diperhatikan dalam proses pengasuhan dan pendidikan anak. Situasi ini tidak hanya merupakan masalah keluarga, melainkan juga seluruh pendukung proses pendidikan anak, yaitu masyarakat, bangsa dan negara, dan sekolah sebagai salah satu wadah anak menimba ilmu. Insititusi pendidikan memiliki tanggung jawab dalam mendidik siswa untuk menjadi warga negara dan pemimpin yang bertanggung jawab yang mempergunakan pendidikan dan pengalaman hidup mereka untuk mensupport perkembangan yang baik. Tak terkecuali anak yang tergolong memiliki kebutuhan khusus atau special needs.

Lazimnya negara maju lainnya berkaitan dengan pendidikan, Belanda pun berusaha untuk menghilangkan diskriminasi dalam bentuk apapun sehingga anak dengan kebutuhan khusus (meskipun dalam tingkat yang serius) berhak untuk mengenyam pendidikan dengan level dan kualitas yang sama seperti halnya yang diberikan kepada anak yang memiliki pertumbuhan yang normal. Selanjutnya, pemerintah Belanda pun berusaha untuk menerapkan aturan yang sama dalam hal pemerataan kesempatan dalam bidang pekerjaan. Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap hal ini, pemerintah Belanda mempersiapkan semua unsur terkait untuk menunjang pemenuhan pendidikan siswa berkebutuhan khusus ini. Pemerintah pusat dan lokal di Belanda menyediakan support system yang bertujuan membantu orangtua dan siswa berkebutuhan khusus ini, misalnya menyediakan informasi yang dibutuhkan baik di bidang pendidikan formal, informal, maupun pekerjaan.

Untuk pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus ini sendiri, pemerintah pusat mendirikan sekolah khusus yang pada esensinya setara dengan sekolah umum. Segala hal yang berkaitan dengan kebutuhan pendidikan siswa khusus ini benar-benar diperhatikan, misalnya dari segi penyediaan tempat, transportasi, sistem pengajaran, maupun para pengajarnya sendiri. Segala informasi mengenai sekolah-sekolah tersebut dapat diakses dengan mudah bagi siapa saja yang membutuhkan, termasuk konsultasi mengenai assesment dan jalur pendidikan yang sebaiknya ditempuh. Hal ini tentu saja sangat memudahkan bagi orangtua maupun pihak-pihak yang membutuhkan. Hebatnya, pemerintah Belanda pun mulai memikirkan penyediaan pendidikan bagi siswa internasional yang berkebutuhan khusus. Meskipun masih menjadi perdebatan apakah siswa tersebut perlu atau tidak untuk tetap bersekolah di sekolah internasional dengan opsi penyediaan bidang kebutuhan khusus di sekolah tersebut. Tentu saja hal ini dapat membantu siswa yang memiliki learning disorder, seperti disleksia, atau mengalami masalah konsentrasi, seperti ADD dan ADHD.

Selain penyediaan fasilitas yang benar-benar diperhatikan, unsur guru dan manajemen sekolah yang memegang peranan penting pun mendapatkan prioritas. Pemerintah Belanda benar-benar berinvestasi untuk meningkatkab pelatihan bagi guru, gaji, dan prospek karir. Guru diberikan kesempatan untuk megembangkan diri bahkan diberikan kesempatan untuk mengejar pendidikan sampai bergelar PhD. Pemerintah pun berusaha untuk meningkatkan jumlah guru yang memegang gelar master. Hal ini disadari penting karena peningkatan program pelatihan tentu saja bisa mempermudah guru mencapai standar kualitas yang dipersyaratkan. Kesejahteraan guru pun sangat diperhatikan. Pemerintah berusahan meningatkan gaji guru, misalnya mendorong sekolah untuk memberikan bonus bagi guru yang berprestasi. Sehingga guru pun akan semakin berusaha mengembangkan kualitas diri mereka, utamanya dalam mendidik anak-anak tersebut.

Melihat persiapan atau proses yang sedang dijalani oleh pemerintah Belanda dalam bidang pendidikan demi mempersiapkan masa depan bangsa yang berkualitas, tentu hal tersebut patut untuk ditiru. Semua hal yang berkaitan langsung maupun aspek penunjang, benar-benar diperhatikan dan mendapatkan pengawasan dalam pelaksanaannya. Lalu bagaimana dengan pendidikan di Indonesia? Ketika jangankan anak berkebutuhan khusus, anak normal pun masih banyak yang kesulitan untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Kapan fasilitas pendidikan benar-benar diperhatikan, sementara banyak siswa yang masih belajar di sekolah beratapkan kayu lapuk? Bagaimana cara guru mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka  secara lebih jika waktu luang mereka habis untuk mencari uang tambahan akibat gaji yang tidak menunjang? Kapan Indonesia akan benar-benar menyadari dan mengambil langkah yang nyata demi masa depan bangsa yang lebih baik? Karena bagaimanapun, kelangsungan Negara Indonesia berada di tangan anak-anak ini, apakah ia yang memiliki pertumbuhan yang normal maupuan maupun yang memiliki predikat berkebutuhan khusus.

------------

No comments:

Post a Comment