Thursday, September 13, 2012

TERLALU ERAT MENGGENGGAM


source pinterest


Aku menemukan bahwa diriku kehilanganmu, semakin dan semakin, di setiap malam yang kita lalui. Ada yang salah di sini, karena seharusnya jarak tak lagi menjadi masalah di antara kita. Aku dapat melihatmu memandang ke arah lain saat kita saling merebahkan diri di peraduan, berdampingan. Tiba-tiba mulut kita kehilangan kemampuan untuk merangkai kata, serupa dilanda hipothermia. Dan dalam secarik kain hangat yang menutupi seluruh tubuhku, adalah perlindunganku dari kebisuan yang menggigit. Dimana aku merdeka membayangkanmu, bahkan dapat melihatmu dengan lebih nyata. Sementara aku tak dapat menerka, siapa atau apa yang sedang menari sembari menggoreskan tinta di dalam kepalamu yang tak lagi kau rebahkan di dadaku.

Lalu simfoni kesedihan menggantikan melodi riang yang biasa kau gumamkan.

May God's love be with you
Always
May God's love be with you


Jangan cengeng, Arion! Bentak hatiku. Kamu masih memiliki raganya. Raga yang dulu pernah kau agungkan.

Ya, hatiku benar. Aku masih memilikimu dalam ketidakberdayaanku menggenggam. Berada didekatku, kamu masih bisa tersenyum, bernyanyi, dan meliukkan tubuhmu dalam balutan matahari senja.

Ya, kamu bahagia, atau bisa jadi berpura-pura seolah benar-benar bahagia saat kamu merasa harus melakukannya. Tapi apa yang kamu tidak bisa adalah memiliki kendali agar senyum palsu tak memiliki keberanian menyentuh matamu.

Kini kamu terbiasa menatap ruang kosong alih-alih membalas tatapan yang kutujukan padamu. Mudah untuk berpura-pura tak menyadari kekakuan di antara kita dibandingkan memaksa matamu tersenyum tanpa merasakan kesakitan. Hari demi hari kamu semakin sulit menutupi keraguan dan kebingungan yang mengiringi tarian kecemasan. Sehingga akhirnya kamu memutuskan untuk berhenti menggerakkan tubuh, menciutkannya sekecil mungkin dan mengindari tatapanku dengan membiarkan lantai beradu tatap denganmu. Kamu benar-benar berusaha sebaik kamu mampu agar aku tak lagi bisa menyelipkan mataku dan membaca isi hati melalui jendela jiwamu. Kamu tak ingin aku mengada lagi dalam dirimu.

I know I would apologize if I could see your eyes
'Cause when you showed me myself I became someone else
But I was caught in between all you wish for and all you need
I picture you fast asleep
A nightmare comes
You can't keep awake
Aretha...
Mengapa kamu memilih untuk merasakan kesendirian? Kamu pernah memohon padaku untuk melengkapimu, lalu memilih berlindung dalam pulpa sebagai jawaban atas tangan yang kuulurkan. 
Mengapa kamu memilih menjelma sebagai jiwa yang kesepian, terombang-ambing di dunia masa lalu dan masa depan, diam-diam melintasi hamparan tak kenal ampun dalam kisah manusia
Apakah kamu sedang menjadikanku sebagai pemelihara sepimu yang tak mampu kamu padamkan? Mengapa kamu lebih memilih berkelana melintasi tundra pucat dan dingin saat aku menunggumu dengan perapian yang membara?

I picture you in the sun wondering what went wrong
And falling down on your knees asking for sympathy
And being caught in between all you wish for and all you seen
And trying to find anything you can feel that you can believe in
Kamu bisa meminta awan untuk menyeka air matamu dengan hujan, dan ia akan melakukannya.
Kamu bisa menyanyikan sebuah lagu untuk berbicara dengan hatimu saat pilu, dan melodi akan berkonspirasi meneduhkan lara.
Kamu bisa merangkai puisi untuk membangunkan pikiramu dari kesepian, dan bait-bait kata akan sukarela melantunkan kidung berima.
Lalu mengapa kamu tidak pernah membiarkan aku sekadar bertanya apa yang kamu pikirkan di kepala? Apakah tanganku terlalu erat menggenggam hingga tak lagi nyaman kamu rasa?

Meskipun kamu tersenyum dan kembali memiliki keberanian menatap, adalah hatiku yang hancur saat kamu melepaskan genggaman tangan dan berkata, “Ya. Dan saat ini aku ingin sendiri saja.”

I don't know anymore
What it's for
I'm not even sure
If there is anyone who is in the sun
Will you help me to understand
'Cause I been caught in between all I wish for and all I need
Maybe you're not even sure what it's for
Any more than me


--

Terinspirasi oleh lagu IN THE SUN oleh Coldplay feat Michael Stipe (written by Joseph Arthur)

No comments:

Post a Comment