Sunday, March 15, 2015

Telepon Selular Ayah


Ayah ulang tahun. Jangan tanya berapa usia atau helai uban di kepalanya. Aku tak mau repot-repot menghitung. Yang kutahu ayah berhak bahagia. Kusuruh asistenku membeli telepon selular untuk ayah di kampung. Belilah yang mahal agar ayah senang! Esoknya asistenku melapor, kemarin ayahku menitikkan air mata bahagia.

---

Ayah ulang tahun. Jangan tanya berapa usia atau helai uban di kepalanya. Aku tak mau repot-repot menghitung. Yang kutahu ayah berhak bahagia. Kusuruh asistenku membeli kue untuk ayah di kampung. Belilah yang mahal agar ayah senang! Esoknya asistenku melapor, kemarin ayahku menitikkan air mata lara.

Kutelepon ayah. Kutanya mengapa.

Ayah menangis sambil tertawa. Danu! Ayah pikir telepon ini rusak. Sudah setahun tak berdering, isaknya.

No comments:

Post a Comment