Have
you heard about ILLUSION, HALLUCINATION, and DELUSION?
Seringkali kita menggunakan kata tersebut (ilusi, halusinasi, dan
delusi) dalam bahasan sehari-hari, namun kerapnya penggunaan tersebut
kurang tepat. Melalui tulisan ini saya
ingin berbagi mengenai ketiga istilah tersebut berdasarkan apa yang saya pahami
(mengacu pada The Penguin Dictionary of
Psychology, beberapa text book Abnormal Psychology dan diktat Psikologi
Kepribadian).
Pertama adalah ILUSI
Kerap diartikan sebagai “false perception" atau “mistaken
perception”. Fenomena yang normal terjadi pada observer atau pengamat karena stimulus fisik yg diterima tidak bisa
diprediksi melalui analisa yg sederhana, sehingga apa yang ditangkap tidak
persis sesuai dengan aslinya. Sebenarnya "false atau mistaken
perception" ini pun tidak benar-benar
tepat menggambarkan tentang ILUSI karena persepsi yang dihasilkan dari
proses retinal dan kortikal tertentu
tidak bisa diprediksi secara sederhana dari stimulus itu sendiri. Misalnya yang terjadi pada MÜller-Lyer yang memang dikondisikan sedemikian rupa sehingga observer bisa memahami stimulus nyata dengan persepsi yang tidak sesuai realitanya.
*
Selanjutnya HALUSINASI
Dibanding Ilusi, HALUSINASI lebih tepat disebut false
perception (perception disorder) terhadap apa yang menjadi realita. Dibandingkan
dengan Ilusi, HALUSINASI lebih dirasa sebagai ancaman dan tidak menyenangkan. Dalam
HALUSINASI, realita sesungguhnya tidak ada, sehingga tentu saja apa yang
dipersepsi bisa disebut "mengada-ada". HALUSINASI merupakan indikator
klasik dari gangguan psikotik dan sangat menonjol muncul sebagai simptom schizophrenia
dibanding bentuk gangguan lainnya.
Penggunaan term
HALUSINASI biasanya terdapat dalam berbagai bentuk persepsi, terspesifikkan tergantung
modalitas, yaitu auditory, visual, olfaktori, taktil, gerak/kinestetik, dll. Beberapa
contoh:
Halusinasi Auditory --> mendengar suara Tuhan, gaib, dlsb.
Halusinasi Visual --> melihat nabi, malaikat, dlsb.
Halusinasi Olfaktoris --> membaui gas beracun dalam
makanan/minumannya.
Halusinasi Taktil --> merasa seolah-olah
ular merayapi tubuhnya.
Halusinasi Kinestetik --> merasa seolah-olah ada musuh sedang
menembak, dlsb.
*
Terakhir adalah DELUSI
Adalah "belief" yang dipertahankan oleh seseorang. Semua
ide, rasa yakin yang sebenarnya benar-benar "false" karena sudah
sampai ambang “menyalahi logika”. DELUSI biasanya terjadi karena individu
menutup diri dengan membangun tembok atau dunia yang ia buat sendiri. Biasanya karena
ia sudah tidak percaya pada dunia nyata. Namun saat menggunakan istilah ini,
kita harus hati-hati, terlebih bila berhubungan dengan kebudayaan atau
nilai-nilai leluhur tertentu yang memang bersinggungan dengan
kepercayaan-kepercayaan tersebut, misalnya kebudayaan yang menganggap seseorang
sebagai titisan dewa, Tuhan, binatang tertentu, dlsb.
Delusi ini sifatnya lebih fantastis/aneh, penuh khayal tapi diyakini
oleh individu sebagai hal yang dialami dan menjadi bagian dari dirinya.
Biasanya tidak ada keinginan dari individu untuk menentang belief ini.
Beberapa bentuk delusi diantaranya:
Delusions of Reference --> individu
memiliki keyakinan bahwa orang-orang membicarakannya, menuding, memuat
gambarnya di koran, dlsb. Orang normal biasanya memiliki sedikit “keyakinan”
ini, namun masih dalam batas wajar. Sedangkan istilah delusi reference sendiri
memang mengacu pada kasus-kasus patologis.
Delusions of Influence --> individu merasa bahwa “musuhnya” akan berusaha mempengaruhinya
dengan berbagai cara, misalnya dengan memasang elektroda di kepala, dlsb.
Delusions of Persecution--> (delusi dari tipe paraniod) yaitu individu merasa bahwa ia
dimusuhi, diancam, diburu, ditekan, dan orang berniat menyakiti atau mencelakai
dirinya, dlsb.
Delusions of Sins & Guilt --> merupakan bentuk ekstrim dari guilty feeling (neurosis), merupakan
delusi bahwa dosanya tidak terampuni, ia adalah oang yang jahat, bahwa ia telah
mencelakakan orang dlsb.
Delusions of Grandeur --> menganggap dirinya serba hebat, serba luar biasa, maha suci, dlsb.
Hypocondriacal Delusions --> delusi yang berkaitan dengan penyakit aneh, mengerikan, dlsb.
Nihilistic Delusions --> delusi yang berkaitan dengan rasa dihukum paksa yang sebenarnya
tidak pernah ada, merasa dirinya sudah mati beberapa tahun lalu dan jiwanya
sudah menguap namun badannya masih tersisa di dunia karena dihukum paksa; dan oleh karena itu
menganggap dirinya tidak "mengada" di dunia.
Sekian sedikit sharing mengenai Ilusi, Halusinasi, dan Delusi. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment