Tuesday, January 31, 2012

ILLUSION, HALLUCINATION, and DELUSION


Have you heard about ILLUSION, HALLUCINATION, and DELUSION?

Seringkali kita menggunakan kata tersebut (ilusi, halusinasi, dan delusi) dalam bahasan sehari-hari, namun kerapnya penggunaan tersebut kurang  tepat. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi mengenai ketiga istilah tersebut berdasarkan apa yang saya pahami (mengacu pada The Penguin Dictionary of Psychology, beberapa text book Abnormal Psychology dan diktat Psikologi Kepribadian). 

Pertama adalah ILUSI
 
Kerap diartikan sebagai “false perception" atau “mistaken perception”. Fenomena yang normal terjadi  pada observer atau pengamat  karena stimulus fisik yg diterima tidak bisa diprediksi melalui analisa yg sederhana, sehingga apa yang ditangkap tidak persis sesuai dengan aslinya. Sebenarnya "false atau mistaken perception" ini pun tidak benar-benar  tepat menggambarkan tentang ILUSI karena persepsi yang dihasilkan dari proses retinal dan kortikal tertentu tidak bisa diprediksi secara sederhana dari stimulus itu sendiri. Misalnya yang terjadi pada MÜller-Lyer yang memang dikondisikan sedemikian rupa sehingga observer bisa memahami stimulus nyata dengan persepsi yang tidak sesuai realitanya.

*
Selanjutnya HALUSINASI

Dibanding Ilusi, HALUSINASI lebih tepat disebut false perception (perception disorder) terhadap apa yang menjadi realita. Dibandingkan dengan Ilusi, HALUSINASI lebih dirasa sebagai ancaman dan tidak menyenangkan. Dalam HALUSINASI, realita sesungguhnya tidak ada, sehingga tentu saja apa yang dipersepsi bisa disebut "mengada-ada". HALUSINASI merupakan indikator klasik dari gangguan psikotik dan sangat menonjol muncul sebagai simptom schizophrenia dibanding bentuk gangguan lainnya.

Penggunaan term HALUSINASI biasanya terdapat dalam berbagai bentuk persepsi, terspesifikkan tergantung modalitas, yaitu auditory, visual, olfaktori, taktil, gerak/kinestetik, dll. Beberapa contoh:
Halusinasi Auditory --> mendengar suara Tuhan, gaib, dlsb.
Halusinasi Visual --> melihat nabi, malaikat, dlsb.
Halusinasi Olfaktoris --> membaui gas beracun dalam makanan/minumannya.
Halusinasi Taktil --> merasa seolah-olah ular merayapi tubuhnya.
Halusinasi Kinestetik --> merasa seolah-olah ada musuh sedang menembak, dlsb.

*
Terakhir adalah DELUSI 

Adalah "belief" yang dipertahankan oleh seseorang. Semua ide, rasa yakin yang sebenarnya benar-benar "false" karena sudah sampai ambang “menyalahi logika”. DELUSI biasanya terjadi karena individu menutup diri dengan membangun tembok atau dunia yang ia buat sendiri. Biasanya karena ia sudah tidak percaya pada dunia nyata. Namun saat menggunakan istilah ini, kita harus hati-hati, terlebih bila berhubungan dengan kebudayaan atau nilai-nilai leluhur tertentu yang memang bersinggungan dengan kepercayaan-kepercayaan tersebut, misalnya kebudayaan yang menganggap seseorang sebagai titisan dewa, Tuhan, binatang tertentu, dlsb. 

Delusi ini sifatnya lebih fantastis/aneh, penuh khayal tapi diyakini oleh individu sebagai hal yang dialami dan menjadi bagian dari dirinya. Biasanya tidak ada keinginan dari individu untuk menentang belief ini.

Beberapa bentuk delusi diantaranya:
Delusions of  Reference --> individu memiliki keyakinan bahwa orang-orang membicarakannya, menuding, memuat gambarnya di koran, dlsb. Orang normal biasanya memiliki sedikit “keyakinan” ini, namun masih dalam batas wajar. Sedangkan istilah delusi reference sendiri memang mengacu pada kasus-kasus patologis.

Delusions of Influence --> individu merasa bahwa “musuhnya” akan berusaha mempengaruhinya dengan berbagai cara, misalnya dengan memasang elektroda di kepala, dlsb.

Delusions of Persecution--> (delusi dari tipe paraniod) yaitu individu merasa bahwa ia dimusuhi, diancam, diburu, ditekan, dan orang berniat menyakiti atau mencelakai dirinya, dlsb.

Delusions of  Sins & Guilt --> merupakan bentuk ekstrim dari guilty feeling (neurosis), merupakan delusi bahwa dosanya tidak terampuni, ia adalah oang yang jahat, bahwa ia telah mencelakakan orang dlsb.

Delusions of Grandeur --> menganggap dirinya serba hebat, serba luar biasa, maha suci, dlsb.

Hypocondriacal Delusions --> delusi yang berkaitan dengan penyakit aneh, mengerikan, dlsb.

Nihilistic Delusions --> delusi yang berkaitan dengan rasa dihukum paksa yang sebenarnya tidak pernah ada, merasa dirinya sudah mati beberapa tahun lalu dan jiwanya sudah menguap namun badannya masih tersisa di dunia karena dihukum paksa; dan oleh karena itu menganggap dirinya tidak "mengada" di dunia.


Sekian sedikit sharing mengenai Ilusi, Halusinasi, dan Delusi. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment