Saturday, November 17, 2012

Curhat Colongan



fc08.deviantart.net



Berhubungan dengan sampah tidak selalu tak menyenangkan. Setidaknya menurutku. Mungkin karena pekerjaanku menuntut begitu. Hampir setiap hari aku harus memunguti sampah yang dicurahkan oleh orang-orang. Setidaknya bayaran yang kuterima memuaskan.
“Vi, aku butuh ketemu. Secepatnya!” Isak Yala melalui telepon.
Untuk Yala aku harus mau. Aku harus mengingat kebaikan orangtuanya yang sudah menyekolahkanku.
“Datanglah ke tempat praktikku sekarang.”
--
 “Papa, Vi. Papa selingkuh.” 
“Bagaimana….”
“Bagaimana aku bisa tahu?” Yala melemparkan telepon selularnya. Di layar terpampang foto papanya yang sedang berciuman dengan wanita.
Aku gemetar.
“Anjing!” Tamparan Yala di pipiku cukup menyakitkan. 
Oh tak mengapa. Setidaknya hari ini aku mendapatkan sebuah telepon selular baru, seekor anjing, dan sebuah bonus tak terhingga.
Papa Yala.
---
#111Kata
File under: Sampah

No comments:

Post a Comment