Friday, November 9, 2012

TEMPAT PENYIMPANAN RAHASIA



source: blogs.riverfronttimes.com



Aku memandangi lantai yang sekarang berwarna merah darah dengan jijik. Merah karena darah. Darah yang berasal dari tubuh suamiku yang menggelepar. 

Sambil menyalakan sebatang rokok, aku melangkah ke kursi makan, menghempaskan tubuhku yang ringan. Asap mengepul melalui sela-sela gigi depanku yang tanggal. Setan! Gara-gara tinju si  bedebah ini, senyumku tak lagi menghanyutkan.

“Grok…” terdengar bunyi udara keluar dari kerongkongannya yang menganga. Dia belum mati juga. Aku berdiri menghampiri tubuh di lantai, menusukkan pisau di tanganku sekali lagi ke lehernya. 

Selesai.

Tenang aku menghampiri kulkas dan mengambil sebotol bir. Aku tertegun memandang seonggok daging yang tersembunyi di dalamnya. Ah, mengapa si bedebah bisa lupa? Ternyata selama ini suamiku menyimpannya di sini.

Hatinya.

--


#111 Kata
File under: Kulkas

2 comments:

  1. Replies
    1. Akhhh, terima kasih Reva. Ditunggu kritik dan sarannya. Semoga tidak bosan berkunjung. Terima kasih.

      Delete