Friday, November 9, 2012

MASAKAN ISTIMEWA



source pinterest



 "Jangan lupa berdoa,” ucapku pada kedua bocah di hadapanku sembari menyimpan masakan di atas dipan.
Mata mereka berbinar. Kerongkonganku sibuk menelan ludah.
“Kakak tidak makan?”
“Nanti Kakak nyusul. Masih banyak kerjaan,” jawabku berpura-pura membereskan cucian warga kompleks.
Kedua bocah terdiam. Yang lebih besar menyikut lengan bocah satunya. Mereka memperhatikanku.
“Kak, benar Kakak akan makan nanti?” tanya bocah yang lebih besar.
“Tentu saja. Lihat, Kakak sedang memasak lagi,” telunjuk kurusku mengarah ke kompor berbahan bakar kayu. “Makanlah, nggak baik menunda rejeki.”
Mereka tertawa. Tak menunggu lama, makanan seadanya buatanku pun tandas.
Aku tersenyum. Getir. Mataku tertumbuk pada kompor. Aku masih ingat isi panci di atasnya, air putih. Bapak, Emak, kapan kalian pulang?

---
Tulisan bisa ditemukan di
File under: Kompor
#111Kata

No comments:

Post a Comment