Wednesday, November 6, 2013

Dilarang Makan Pukul Sebelas Malam



  Ritualnya selalu begitu. Setiap pukul sebelas malam aku kembali merasakan lapar. Ia menghampiriku dalam tingkatan yang sangat. “Makanlah. Jangan sampai tubuhmu seperti kurcaci teman Snow White,” ucap mama manakala  perutku berbunyi.

  Aku melihat keluar jendela. Langit semakin gelap. Jam sudah berdentang sebelas kali dan mama belum juga pulang. Kali ini aku harus mengambil makananku sendiri. 

  Perlahan aku menuju dapur. Tidak kupedulikan ruangan yang temaram. Di atas meja harum daging menggugah selera. Makanan apa yang tersisa malam ini? Aku mereka-reka. 

  Tiba-tiba ada benda yang menjepit tubuhku. Sakit sekali.

  “Dasar tikus pencuri!” 

  Tubuhku terjatuh menimpa seonggok daging. Harumnya mengingatkanku pada sesuatu.

  Mama.

---

Diikutsertakan dalam #FF100Kata

2 comments: