Saturday, February 11, 2012

DAY #29: "PENUNJUK WAKTU, SURAT HIJAU, DAN PITA MAGENTA"

PENUNJUK WAKTU, SURAT HIJAU,
DAN PITA MAGENTA

Teruntuk  : Seisi Semesta Yang Berkonspirasi
Tembusan: Pencinta Kejutan dan Peri Baik Hati, dan Korbannya Yang Berbahagia

*
Halo, Seisi Semesta Yang Berkonspirasi.
Aku akan menceritakan sebuah kisah. Kisah yang terjadi tadi malam, Jumat, 10-02-2012. Dengan dua pelakon yang berkomplot, dan satu korban yang anehnya menikmati perannya. Kenapa? Karena ia tahu bahwa kisah yang terjadi hari itu mungkin bisa menjadi awal dari hidup bahagianya.

Aku harus mulai dari mana? Ah ya, mungkin dari scene saat si korban melompat-lompat kegirangan sepanjang jalan menuju kamarnya malam tadi. Aku heran, apa yang terjadi dengannya? Karena yang aku tahu, seharian ini merupakan hari yang cukup berat baginya. Hmm coba aku ingat-ingat. Ah ya, diawali dengan demam yang berkepanjangan dan perut yang mual, ia pergi dari rumah. Tertatih ia memenuhi janji masa depannya. Seharian bergelut dengan urusan perkuliahan dan kerja praktek yang menguras tenaga dan pikiran, akhirnya dengan wajah pucat ia kembali ke peraduan.

Oh tapi tunggu. Sesaat setelah membuka pintu, ia menjerit kecil. Aku mengawasi sorot matanya yang membulat. Ternyata ia melihat wadah terbungkus rapi bertuliskan “Jangan Dibanting”. Senyum yang lebar terlihat menghiasi wajahnya. Memang mengapa? Ada apa? Sekarang ia menjerit kecil dan tertawa. Ah tentu saja! Bungkusan itu untuk dia! Deretan huruf terketik rapi membentuk rangkaian namanya. Dan nama siapa lagi itu di bagian pengirim? Ah, Peri Baik Hati?

Wahai Seisi Semesta, kalian tahu apa yang kemudian ia lakukan? Ya, ia melompat-lompat menunju kamarnya. Aku lihat butuh sekira 5 menit untuk ia bisa menguasai diri dari kegirangan yang menyedot seluruh oksigen dalam ruangan. Dia gila! Ya, dia gila karena yang ia lakukan selanjutnya adalah mengabadikan bungkusan tersebut sebelum dibuka. Ia ingin bukti rupanya, bahwa itu bukanlah imajinasi di malam hari belaka. 

Oh Seisi Semesta, ia semakin gila saja! Dengan tertawa ia merobek-robek pembungkusnya. Dan jeritan semakin keras saat ia menemukan bungkusan panjang berpita magenta dan sepucuk surat dalam amplop berwarna hijau bertuliskan “Tolong baca aku terlebih dulu.” Tentu saja!, teriaknya. Coba lihat, tangannya bergetar, begitu pun mulutnya. Tidak, apa itu yang keluar dari matanya? Air? Ah, cengeng!

Penasaran aku mencoba mencuri pandang ke lembaran surat. Deretan huruf tertulis dengan manis. Aku coba membaca, dari awal sampai selesai. Siapa penulisnya? Si Pencinta Kejutan? Siapa dia? Siapa yang bisa membuat seluruh tubuhnya bergetar diliputi kegembiraan? Siapa dia yang menulis kata dengan begitu manisnya? “Dia malaikatku, kamu tahu?”, bisiknya dengan senyum yang masih merekah."Dia malaikatku."

Ah, Seisi Semesta. Apakah akhirnya kalian benar-benar berkonspirasi untuk membantuku membuatnya bahagia? Dan siapakah kalian wahai Pencinta Kejutan dan Peri baik Hati? Di mana kalian? Aku ingin bertemu. Aku ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Berkat kalian dia akan mengingat Jumat, 10-02-2012 sebagai salah satu hari terbaik yang tak terlupakan dalam hidupnya. Kejutan dari kalian ia rasakan bagaikan oase penutup hari yang sangat menyegarkan! Percayalah, aku bukan mengada-ada. Dan dia pun tidak berpura-pura.
*
Doanya di penghujung malam itu.
“Wahai Seisi Semesta. Tolong sampaikan kepada Pencinta Kejutan dan Peri Baik Hati, terima kasih. Terima kasih.”

*
Dan ia pun tertidur dalam malam yang tak lagi gelap.


No comments:

Post a Comment