PENUNJUK WAKTU, SURAT HIJAU,
DAN PITA MAGENTA
|
Teruntuk : Seisi Semesta Yang Berkonspirasi
Tembusan: Pencinta Kejutan dan Peri Baik Hati, dan
Korbannya Yang Berbahagia
*
Halo, Seisi Semesta
Yang Berkonspirasi.
Aku akan menceritakan
sebuah kisah. Kisah yang terjadi tadi malam, Jumat, 10-02-2012. Dengan dua
pelakon yang berkomplot, dan satu korban yang anehnya menikmati perannya. Kenapa?
Karena ia tahu bahwa kisah yang terjadi hari itu mungkin bisa menjadi awal dari
hidup bahagianya.
Aku harus mulai dari
mana? Ah ya, mungkin dari scene saat
si korban melompat-lompat kegirangan sepanjang jalan menuju kamarnya malam tadi.
Aku heran, apa yang terjadi dengannya? Karena yang aku tahu, seharian ini
merupakan hari yang cukup berat baginya. Hmm coba aku ingat-ingat. Ah ya,
diawali dengan demam yang berkepanjangan dan perut yang mual, ia pergi dari
rumah. Tertatih ia memenuhi janji masa depannya. Seharian bergelut dengan
urusan perkuliahan dan kerja praktek yang menguras tenaga dan pikiran, akhirnya
dengan wajah pucat ia kembali ke peraduan.
Oh tapi tunggu. Sesaat
setelah membuka pintu, ia menjerit kecil. Aku mengawasi sorot matanya yang
membulat. Ternyata ia melihat wadah terbungkus rapi bertuliskan “Jangan
Dibanting”. Senyum yang lebar terlihat menghiasi wajahnya. Memang mengapa? Ada
apa? Sekarang ia menjerit kecil dan tertawa. Ah tentu saja! Bungkusan itu untuk
dia! Deretan huruf terketik rapi membentuk rangkaian namanya. Dan nama siapa
lagi itu di bagian pengirim? Ah, Peri Baik Hati?
Wahai Seisi Semesta,
kalian tahu apa yang kemudian ia lakukan? Ya, ia melompat-lompat menunju
kamarnya. Aku lihat butuh sekira 5 menit untuk ia bisa menguasai diri dari
kegirangan yang menyedot seluruh oksigen dalam ruangan. Dia gila! Ya, dia gila
karena yang ia lakukan selanjutnya adalah mengabadikan bungkusan tersebut
sebelum dibuka. Ia ingin bukti rupanya, bahwa itu bukanlah imajinasi di malam
hari belaka.
Oh Seisi Semesta, ia
semakin gila saja! Dengan tertawa ia merobek-robek pembungkusnya. Dan jeritan
semakin keras saat ia menemukan bungkusan panjang berpita magenta dan sepucuk
surat dalam amplop berwarna hijau bertuliskan “Tolong baca aku terlebih dulu.”
Tentu saja!, teriaknya. Coba lihat, tangannya bergetar, begitu pun mulutnya.
Tidak, apa itu yang keluar dari matanya? Air? Ah, cengeng!
Penasaran aku mencoba
mencuri pandang ke lembaran surat. Deretan huruf tertulis dengan manis. Aku
coba membaca, dari awal sampai selesai. Siapa penulisnya? Si Pencinta Kejutan?
Siapa dia? Siapa yang bisa membuat seluruh tubuhnya bergetar diliputi kegembiraan?
Siapa dia yang menulis kata dengan begitu manisnya? “Dia malaikatku, kamu
tahu?”, bisiknya dengan senyum yang masih merekah."Dia malaikatku."
Ah, Seisi Semesta. Apakah
akhirnya kalian benar-benar berkonspirasi untuk membantuku membuatnya bahagia?
Dan siapakah kalian wahai Pencinta Kejutan dan Peri baik Hati? Di mana kalian?
Aku ingin bertemu. Aku ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga.
Berkat kalian dia akan mengingat Jumat, 10-02-2012 sebagai salah satu hari terbaik
yang tak terlupakan dalam hidupnya. Kejutan dari kalian ia rasakan bagaikan
oase penutup hari yang sangat menyegarkan! Percayalah, aku bukan mengada-ada.
Dan dia pun tidak berpura-pura.
*
Doanya di penghujung malam itu.
“Wahai Seisi Semesta. Tolong
sampaikan kepada Pencinta Kejutan dan Peri Baik Hati, terima kasih. Terima
kasih.”
*
Dan ia pun tertidur dalam malam
yang tak lagi gelap.
No comments:
Post a Comment