Wednesday, January 16, 2013

Cuti Sakit Hati




cerita sebelumnya --> http://t.co/Y4VJsXeU

DARLENE
Minggu, 25 Nopember 2012

Aku melihat jam di pergelangan tanganku. Seharusnya sebentar lagi Mas Evran datang. Hanya menunggu travelnya dari Jakarta, dan aku akan membawa kekasihku ke tempat lain yang lebih romantis untuk merayakan ulang tahunnya.

Sambil menunggu aku keluarkan lagi buku sketsaku. Aku meraba sampulnya yang terbuat dari kulit. Emboss bertuliskan Evran Prayoga terukir di sana. Hadiah dariku untuk ulang tahunnya. Aku buka lembar pertama, memandangi wajah dalam sketsa, mengambil pensil charcoalku dan menebalkan bagian alisnya sedikit. Alis Mas Evra yang lebat adalah salah satu bagian tubuhnya yang kusuka.

Aku sedang asyik menggambar saat dia datang menghampiri. Jhon. Kami berbasa-basi sebentar. Dan tiba-tiba aku sudah menawarkan dia untuk duduk semeja. Ah, tak apalah. Toh sebentar lagi aku akan pergi.

Rasanya cukup lama aku menunggu Mas Evran. Tiba-tiba ponselku berdering. Aku tersenyum melihat nama yang terpampang di layar ponselku. Mas Evran.

"Hai, Honey...".

“SweetyI’m so sorry. Aku nggak bisa ke Bandung hari ini.”

Aku tercekat. “Oke, kali ini apa Mas?” Aku menutup telapak tangan kiriku, berusaha meredam suara yang dikeluarkan mulutku. Tapi tak mungkin, meski sedang terlihat asyik dengan layar laptopnya, Jhon kemungkinan besar masih bisa mendengarku.

Aku berdiri dari kursi dan melangkah menjauh ke bagian luar kafe. Suara Mas Evran mengiringi langkahku.

“Maaf sweety, Bunda minta aku temenin ke undangan.”

“Mas, Bunda kan bisa minta anterin sopir atau Mbak Raya.”

“Bunda mintanya aku yang nemenin.”

“Kenapa?” Kemungkinan jawaban melintas di kepalaku. “Oh… aku paham, Mas. Bunda mau ngenalin kamu dengan anak kenalannya, kan?” Mas Evran terdiam. Darahku mendidih.

“Jumat kemarin kita nggak bisa ketemu, oke fine aku tahu kamu lagi sibuk. Aku masih ngerti kamu ada meeting mendadak. Sabtu kamu tidak bisa datang, padahal kamu tahu aku sudah pesan restoran. Dan sekarang….”

“Iya sweety, aku minta maaf. Tapi please, ini Bunda. Aku nggak bisa nolak.”

Aku berusaha sekuat mungkin tidak menitikkan air mata. Semoga orang yang melihatku menyangka ini hanyalah perbincangan telepon biasa.

“Oke. Tapi kamu bisa kan ketemu aku sesudah ke acara undangan?”

“Nggak bisa, Darlene. Ini weekend, lho. Jakarta-Bandung bisa berapa jam, coba?”

Aku tak tahan lagi. Kepalaku mau pecah. “Kenapa kamu baru ngabarin sekarang sih, Mas? Kamu pengen ngeliat aku nangis di sini?” Aku tekan tombol off pada ponselku. Dan bergegas kembali ke kursi.

“Hmm… Jhon, aku duluan ya.” Aku berkata sambil meraih tasku.

“Eh? Kenapa? Kamu mau pindah? Biar aku yang pindah.” Jhon mulai membereskan laptopnya.

‘Enggak…enggak” Aku mencegahnya. “Temanku ada acara mendadak, nggak bisa datang. Jadi kamu bebas kok pakai meja ini. Beneran.” Aku tersenyum. Jhon hanya menatapku.

“Oke, see ya.” Aku buru-buru meninggalkannya. Sebelum dia melihat mataku yang mulai memerah dan berair.

---

Aku terbangun dengan kepala berat. Jam berapa ini? Aku melihat ke arah dinding. Ah ya, aku lupa. Tak ada lagi jam di sana. Aku menatap ponselku yang sengaja kumatikan, Aku menarik napas panjang. Mataku masih berkedut. Ternyata tadi aku menangis lagi.

Aku meraih tablet dan kunyalakan. Jam di layar menunjukkan jam lima sore. Lama juga aku tidur.

Di pojok kanan bawah tablet aku melihat notifikasi twitter. Kubuka, ternyata ada balasan atas twit yang kubuat siang tadi.

secretdarling Today is suck! THANK YOU. Why make things so difficult!?! WHY RUIN MY LIFE EVEN MORE?!
11:30am, Dec 16 from HootSuite 

RestlessJ @secretdarling Hey, what’s up? Take a deep breath. :)
11:51am, Dec 16 from Tweetcaster for Android


Aku membalasnya via message.
@RestlessJ I did. Sekarang sudah baikan. Biasa lah, ada yang bikin sakit hati lagi.:)

Tak lama kemudian terdengar notifikasi.
@secretdarling Yah, wiken gini kok malah sakit hati? Harusnya minta cuti dong. Kan hari libur.

Aku tergelak. Cepat jemariku menyentuh layar.
@RestlessJ Justru krn hr Minggu makanya gak mau ngajuin cuti. Mending ntar weekdays aja.

Tring. Muncul lagi jawaban.
@secretdarling So, I dare you to take the chance with me. As a friend.

Aku bingung.
@RestlessJ Meaning?

Jawabannya tak lama.
@secretdarling Ambil cuti sakit hati. Nonton kek, ngopi2 di kafe kek. The day, you decide.

Oke…Akun yang belum tentu asli menawarkan aku untuk hang out bersamanya. Tolong hentikan aku untuk menjawabnya!

@RestlessJ Siapa takut? Nanti kita omongin lg. Dan jgn coba2 membuat rencana utk menyulikku. Oke?

@secretdarling Hey, though I’m pseudonym, but I’m real. :D

Cuti sakit hati dengan orang yang tak ku kenal. Oke, pukul kepalaku sekarang juga!

---
_bersambung_

2 comments:

  1. Replies
    1. Haha... kasih tahu nggak ya? Btw TY sudah baca. Lagi bingung cerita selanjutnya nih. :D

      Delete